Selasa, 19 Mei 2015

Jauh

Aku pernah menjadi penanti setia
Untuk dering singkat pencipta bahagia
Untuk kata demi kata pengundang tawa
Untuk satu-satunya suara yang mampu mengentak dada

Aku pernah memupuk harap
Pada seseorang yang kukagumi garis wajahnya
Pada seseorang yang namanya kuhafal di luar kepala
Pada seseorang yang senyum lebarnya sanggup membuatku kalap

Aku pernah percaya
Dengan kalimat yang ramah di mata, pun telinga
Dengan bahagia yang ditawarkan seseorang nun jauh di sana
Dengan kedatangan, meski masih berupa janji-janji semata

Aku pernah mengamini
Bahwa jarak hanya kisaran angka
Bahwa perbedaan waktu tak akan menjadi masalah
Bahwa segala sesuatu tentang jauh pasti bisa dilalui, asal kita bersama

Tanpa pernah mengerti
Yang kunanti
Yang kuharap
Yang kupercaya
Yang janji-janjinya kuamini
Tak pernah sekalipun bisa kujangkau sosoknya hingga kini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar