Minggu, 23 Februari 2014

Paragraf-paragraf Untukmu, dan Untuk Kalian.

Terima kasih pada kebetulan yang telah membuatku jatuh ke dalam pelukanmu. Yang membuatku pada akhirnya berani membuka diri yang selama ini terkunci dalam satu hati, bukan kamu tentunya. Yang membuatku memasrahkan jiwa dan raga hanya pada sosokmu. Yang membuatku menjadikan objek terakhir dalam setiap kalimat di paragraf pertama ini dengan pokok yang sama, kamu.
Terima kasih pada waktu, yang telah menciptakan sesuatu berawal cinta berakhir benci, pun sebaliknya. Yang menciptakan tawa dan tangis berganti secepat kedipan mata. Yang menciptakan pelangi setelah kemarau panjang. Yang menciptakan badai setelahnya, juga secepat embusan angin kencang.
Terima kasih pada dirimu, yang telah mengenalkanku arti cinta sepenuhnya. Yang mengenalkan rasanya cinta menguasai, sementara awalnya tak ada arti. Yang mengenalkan perasaan bersalah dari mengkhianati. Yang mengenalkanku jatuh-bangun mengejar hati.
Terima kasih pada takdir, yang telah mengajarkan bagaimana seharusnya menerima kenyataan. Yang mengajarkan hati untuk menentukan pilihan. Yang mengajarkan untuk bersabar, atas segala peristiwa memilukan. Yang mengajarkan melihat segala sesuatunya bukan hanya dari apa yang bisa dilihat mata, namun juga perasaan.
Terima kasih pada kalian, yang telah menyeduh benci sedemikian rupa dari bumbu kasih. Yang membuatku terbiasa menikmati lengkung dari sudut bibir yang menyimpan sakit hati. Yang tak pernah mengerti, seseorang yang kau sebut-sebut sahabat ini. Yang tak berbeda dengan dirinya yang kalian caci, sama-sama menoreh luka perih.
Kamu, kalian, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar