Kamis, 15 November 2012

Review #RasaCinta ♥

Sebuah cangkir dan poci yang terbuat dari tanah liat kusandingkan bersama teh bubuk dan gula batu. Wangi melati perlahan menari di udara. Dalam setiap hirup kurasakan nyaman, dari tegukan demi tegukan yang melewati kerongkongan. Sedikit asam dan pahit berpadu dengan manis yang samar-samar. Kemudian, satu per satu rekaman cerita bermain dalam kepalaku. Terselip cerita lama yang harus kubuka kembali demi sebuah permintaan.

Karena rasa mampu merekam cerita, dan setiap cerita mempunyai rasa. Rasa Cinta berisi Kumpulan Kisah yang dibuat analogi rasa. Sudut pandang dan cara bercerita tujuh penulis dari latar belakang dan selera yang berbeda membuat ceritanya beragam
Mulai dari merasakan bika ambon yang serupa dengan kenangan manis masa lalu, nasi goreng khas buatan ibu yang selalu mengingatkan pada kasihnya, sampai secangkir teh poci yang mampu menggantikan hangat sebuah pelukan. Selamat mengecap rasa. ♥

Ini adalah sinopsis dari salah satu novel mengenai antalogi rasa. Tapi sebelum itu, cek dulu sedikit infonya :
Judul buku: Rasa Cinta
Penulis: Ariev Rahman, Roy Saputra, Dwika Putra, Anita Prabowo, Wandy Ghani, Dewi Subrata & Lolita Lavietha
Penerbit: Bukune
Kategori: Fiksi, Kumpulan cerpen
Terbit: September 2012
Harga: Rp 45.000
Postingan kali ini adalah review buku yang pertama saya buat. Kenapa? Karena saya berpikir, saya bukan tipe orang yang jago menulis. Tapi karena mendapat mention dari Mbak @DewiSubrata yang memberikan saran untuk membuat review 'anak'nya ini. So, here I am.

Sejujurnya, saya memperoleh buku ini dari salah satu kuis di twitter @Bukune dan penulisnya, Tante @ijotoska. Alhamdulillahnya, saya menang kuis untuk pertama kalinya di twitter #jogetjoget #mentalgratisan #maklumMahasiswa

Nungguin kiriman #RasaCinta dari Jakarta sana ke Makassar sini udah kayak nungguin pacar yang lagi LDR-an dan gak pernah ngasih kabar. Iya, lama banget. Saya yang sudah kebelet baca karena penasaran sama berbagai macam rasa di dalamnya, udah berkali-kali ngeluh ke Tante Anita sama Bukune. Sampai akhirnya, #RasaCinta pun sampai ke rumah saya.



Pas sudah sampai rumah, saya langsung membacanya. Menyelesaikannya dalam waktu sehari saja -seperti judul cerpen pembuka dalam novel ini- . Dan langsung jatuh cinta. Yah, jatuh cinta pada setiap rasa yang diselipkan dalam setiap cerita. Jatuh cinta pada cara para penulisnya menyampaikan segala macam rasa. Juga jatuh cinta pada setiap makanan yang ada dalam tiga puluh sembilan cerita pendek, baik pada bagian appetizer, main course, maupun dessert menu di sana.

Bagaimana tidak? Di awal cerita, saya sudah disuguhkan dengan cerpen berjudul 'Sehari Bersamanya' yang ditulis @arievrahman dan sukses membuat mulut saya menganga. Endingnya sungguh di luar dugaan. Walaupun awalnya saya agak pusing dengan setting dan alur yang melompat-lompat, namun endingnya benar-benar sukses membuat saya terpancing untuk terus membuka lembar demi lembar halaman #RasaCinta dan mencecap semua rasa yang ada di dalamnya hingga tandas.

Selain 'Sehari Bersamanya' milik Om Ariev di bagian appetizer, saya juga menyukai 'Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga' karangan Tante Anita. Salah satu cerita yang paling panjang di novel ini, dan berhasil mengoyak emosi. Cinta dalam perbedaan yang penuh pengorbanan, serta air mata. Namun untungnya, berakhir bahagia. Tetep yah, tema LDR diselipkan juga di sini :p

Ada yang terjebak friendzone atau suka sama kekasih orang lain? 'Aku Sejauh Ini'-nya Tante @tlvi cocok untuk kalian. Singkat, namun sasarannya tepat. Pendek, namun mampu membuat nyesek. Efektif, namun tak berkesan naif.

'Dua Tangkup Cinta' dari @saputraroy mampu membuat saya berteriak, "APAH?" dengan volume maksimal di akhirnya. Cerita yang agak menjijikkan menurut saya. Namun setelah membaca lanjutannya di bagian dessert, saya baru tertawa menyadari kebodohan saya karena sudah gagal 'membaca' apa yang sebenarnya mau disampaikan Bang Roy ini.

Terakhir, 'Ada Jumpa dalam Sepotong Bika Ambon' milik Om Ariev sukses membuat saya galau memikirkan Ayah yang juga sudah pergi. Walaupun beda dengan kisah tersebut, namun yang kita rasakan sama. Kehilangan sosok Ayah :')

Lain lagi di bagian main course. Seperti judulnya, bagian ini menyajikan menu utama yang bertujuan memainkan suasana hati pembacanya dengan rasa yang lebih 'berat'.

Yang paling saya suka dalam main course tersebut adalah 'Silly-Silly' punya tante tembem Lolita. Kenapa? Karena cerita ini tentang perempuan yang tetap berdiri tegak di sana, bersama seorang mantan kekasih yang hobi datang dan pergi begitu saja. Menikmati kebersamaan walau sudah disakiti berkali-kali. Yah, cinta memang seperti itu. Dan saya pun pernah merasakannya :')

Lalu ada 'Mi Tarik Jarak Jauh' karangan Bang @dwikaputra yang sukses bikin galau para pelaku LDR. Ceritanya sangaaaat masuk akal. Karena memang beginilah kisah para LDR. Kalau tidak berpisah karena cemburu, pasti karena orang ketiga #kemudiangalau -_-

Nah, dari semua cerpen di dalam antologi #RasaCinta ini, yang paling jadi favorit saya itu 'Tiga Baris Terakhir' karya Tante @dewisubrata. Karena tante cubby ini bisaaa banget bikin kata-kata yang #jleb buat pembacanya. Cerita ini sukses membuat saya menangis sesenggukan dalam penerangan yang minim dan diiringi lagu mellow *pas listrik lagi padam*. Saya tidak bisa membayangkan menjadi seorang Alea yang harus ditinggalkan Bismo dalam moment yang... Ah, sudahlah. *pundak, mana pundak?*

Dessert, pencuci mulut penutup hari. 
Seperti yang saya katakan tadi, 'Dua Tangkup Cinta' dari Bang Roy adalah satu-satunya trilogi dalam novel ini. Kemelut antara Dimas, Aji, dan Yanti yang menurut saya sangat menjijikkan diulas kembali pada salah satu bagian dessert berjudul 'Salah Skenario tentang Pilihan yang Tak Pernah Salah'. Kalau kalian pintar 'membaca', judul tersebut pasti bisa membuat kalian tahu bagaimana endingnya. Dan sekali lagi, saya kembali berseru, "APAH?"

Di dalam #RasaCinta ini, @popokman selalu membuat saya tersenyum geli, bahkan tertawa terbahak-bahak. Salah satu yang saya sukai adalah yang berjudul 'Mengulang Salah'. Siapa sangka cerita tentang pembantu rumah tangga pun bisa memiliki rasa? Siapa sangka seorang ibu bisa menitikkan air mata hanya karena kehilangan pembantu? Dan... Siapa sangka seorang penulis mau memikirkan hal ringan seperti itu dan mengemasnya menjadi bacaan yang 'menyentuh'?

Yah, itulah beberapa cerpen yang saya sukai dalam #RasaCinta. Rasa yang meninggalkan 'sesuatu' pada indra perasa saya. Rasa yang tidak menguap begitu saja. Rasa yang tertinggal, dan menorehkan pelajaran berharga di hidup saya.

Dari keseluruhan rasa di dalamnya, setiap cerita memiliki keunikan sendiri sesuai karakter sang penulis. Tujuh orang penulis yang lebih cocok menjadi Boyband and Girlband tersebut akan membawa kita merasakan berbagai selera terbaik yang mereka sajikan. Kalau kalian mengira bisa menebak endingnya, kalian salah. Karena semua cerita mempunyai akhir yang tidak akan terduga sebelumnya. Siapa sangka ada kebahagiaan yang bisa diraih bila menyukai sesama jenis? Siapa sangka cinta sebenarnya bisa dirasakan seorang mahasiswa pada dosennya yang sudah 'berumur'? Siapa sangka hidup yang datar-datar saja lebih terasa daripada diwarnai seorang pasangan? Kalian tidak akan menyangkanya sebelum membaca #RasaCinta.

So, tunggu apa lagi? Jangan lupa ke toko buku dan segera beli novel ini. Jangan sampai menyesal belakangan karena ketinggalan 'Mencecap Cerita di Setiap Rasa' ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar