Sabtu, 17 November 2012

See You Later!

Makassar, 17 November 2012

at 02.48 PM

Dear you,
Kau tahu? Susah sekali melepaskanmu pergi tanpa air mata pagi tadi. Namun nyatanya, aku berhasil. Aku tidak meneteskan setitik kristal bening pun sejak mengantarmu ke bandara, hingga saat ini. Yah, aku tidak menangis sedikitpun. Padahal kau tahu sendiri kan, aku tidak bisa menahan air mataku di depanmu dalam kondisi yang benar-benar sedih. Tapi kali ini, aku mampu membuktikannya.

Semalam, kau sudah berkali-kali mengingatkanku untuk tidur lebih cepat. Agar aku tidak kesiangan mengantarmu ke bandara. Namun memang dasarnya aku susah terlelap, aku malah tidur jam dua belas dini hari :p Sorry to let you know then.

Aku senang, kau membangunkanku pagi-pagi sekali. Menyuruhku bersiap-siap ke bandara. Mengingatkan untuk membangunkan teman-temanku yang akan mengantarmu juga. Tak berhenti mengontrolku selama dalam perjalanan. Takut aku kenapa-kenapa, katamu. Ah, kau memang berbeda. Dan aku mencintaimu apa-adanya.

Ternyata, aku tiba mendahuluimu di bandara. Duduk beberapa menit, pesan singkat dari beberapa keponakanmu meramaikan handphone milikku. Mereka menanyakan keberadaanku yang notabene sudah duduk cantik di depan bandara. Tidak lama kemudian, kau meneleponku. Berkata bahwa kau sudah di tempat yang ku instruksikan lewat sms sebagai tempatku menunggumu bersama teman-temanku. Aku langsung berdiri, mengedarkan pandanganku yang baru ku sadari tidak bisa melihat jarak jauh ini. Hasilnya, kau malah ditemukan oleh temanku -_-

Kaki-kaki kecilku melangkah mantap ke arahmu. Kau, yang pagi ini terlihat makin gagah dengan setelan kemeja putih bersih, celana kain hitam, dan sepatu keds putih. Sebuah trolly yang sudah berisi tas dan barang-barang milikmu berdiri kokoh di sebelah keluarga besarmu.

Rasanya, aku masih bermimpi. Melihatmu di sebelahku. Tertawa, mengusiliku, sambil sesekali sibuk mondar-mandir mengikuti perintah sang *calon* atasan. Ah, aku bahkan sudah membayangkan kau yang berdiri tegak di sana, dengan penuh wibawa lengkap dengan seragam penerbangan.

Sayangnya, aku harus pulang lebih dulu. Aku tidak sempat melihatmu menghilang dari pintu masuk bandara menuju ruang tunggu. Namun aku cukup bahagia karna kau tak berhenti mengirimiku pesan singkat sebagai pengganti hadirmu. Nantinya.

Sepanjang hari ini, kau terus meneleponku. Menanyakan kabar, mengeluh masalah cuaca di Jakarta yang sangat panas. Sampai masalah telingamu yang pengang sehabis naik pesawat. How come? Padahal nantinya kan kau yang akan mengendarai pesawat itu sendiri *Aamiin* O:)

Besok, kesabaran kita akan diuji. Saat dimana kau harus kehilangan alat komunikasimu karena harus konsentrasi pada test. Dan saat dimana aku harus membiasakan diri tanpa kabar darimu. Semoga kita berdua bisa melewatinya. Semoga pula kau lulus, lalu meraih kesuksesan yang sejak dulu kau impikan.

Ps: Jaga kesehatan ya!



Someone who missed you so,


Your girlfriend.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar