Minggu, 18 November 2012

Review #BlueRomance

Selamat datang di Blue Romance, sebuah coffee shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.

Blue Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus terjaga. Blue Romance juga punya banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah hati, perpisahan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan aroma kopi, berderai tawa dan tangis, di sela desis coffee maker.

Seperti Latte, Affogato, Americano, dan Espresso, setiap kisah punya kopinya sendiri.

Kisah mana yang cocok dengan kopimu?


Judul Buku : Blue Romance
Penulis : Sheva Talia
Cetakan Pertama : September 2012
Penerbit : PlotPoint Publishing
Tebal : 215 halaman
Harga : Rp 38.000












Ini review buku kedua yang aku tulis. Sekaligus hadiah dari twitter juga, kuis dari @_PlotPoint dan Kak @dearsheva. Thanks a lot again :* Aku sampe gak nyangka lumayan beruntung di dunia perkuisan twitter #maklumMahasiswa

Dari sinopsis di atas, kalian pasti sudah tahu Blue Romance itu apa. Yah, sebuah coffee shop yang dilatarbelakangi oleh Klyuch Cafe, coffe shop dalam film 'My Blueberry Nights'. Jadi Kak Sheva membayangkan bagaimana toko kopi seperti itu bisa hidup dan nampak nyata di bilangan Cikini. Dan ia berhasil. Siapapun yang membaca ke-tujuh cerita pendek dalam novel ini, pasti bisa membayangkan setiap detail dari Blue Romance. Mulai dari sofa warna toska, gantungan yang memuat berbagai foto polaroid, foto Nova Scotia di Kanada, lukisan Starry Night-nya Vincent van Gogh, kereta api di dekat coffee shop, sampai lonceng yang berada di atas pintu. Semuanya benar-benar terasa 'hidup'.

Aku mendapat banyak pengetahuan setelah membaca novel ini. Berbagai macam buku bagus lengkap dengan nama penulis-penulis hebat, lagu-lagu wajib untuk didengarkan, quotes yang 'ngena', sampai berbagai macam pelajaran hidup. Yah, semuanya lengkap di sini. Blue Romance. Coffee shop dengan nama sendu namun memiliki suasana menyenangkan bagi para pengunjung.

Novel ini merupakan omnibook series, yaitu seri buku kumpulan kisah dengan satu benang merah yang ditulis oleh penulis baru berbakat. Blue Romance sendiri mengangkat tema kopi. Seperti tagline-nya, 'Setiap Kisah Punya Kopinya Sendiri'. Benar, kalian juga bisa menemukan istilah-istilah kopi di dalam sini, sekaligus cara penyajiannya.

Blue Romance berisi tujuh cerita pendek.

Oke, aku cerita sedikit, deh. Rainy Saturday, tidak salah ia menempati posisi sebagai cerpen pembuka. Menceritakan seorang perempuan yang bertemu dengan mahasiswa arsitektur di Blue Romance. Berkenalan karena sama-sama terjebak hujan, sampai akhirnya bertukar cerita panjang-lebar dan berjanji untuk bertemu lagi. Aku suka gambar pos-it yang dibuat lelaki itu. Juga quote yang berisi, "Kejutan lebih asyik kalau waktu menunggunya lebih lama." Cerpen ini juga menyisakan manis di endingnya :)

1997-2002 juga cocok untuk yang menikmati masa kecil dalam rentang waktu sesuai judul cerpen ini. Saat dimana kita masih menikmati serial 'Lupus', digimon, doraemon, dan lain-lain. Suka sama teman masa kecil? Go read this! Sesuai quote-nya, "Jadi bagaimana caranya jarak ribuan mil, perbedaan zona waktu, dan hati yang bertumbuh ke arah yang lain bisa bersatu bersama-sama?"

Cerpen selanjutnya berjudul Blue Moon. Sedang jauh dari orangtua, terlebih Ayah? Rindu padanya? Silakan baca cerpen ini dan selamat menikmati :') Qoute yang 'menyentuhku' di bagian ini adalah, "Bagaimana tubuh kita hanya satu, otak kita hanya satu, tetapi hati kita bisa terbagi di berbagai tempat."

A Farewell to A Dream menceritakan kemelut tiga sahabat yang berisi cinta segitiga. "Aku tidak tahu bagaimana caranya agar perasaan kompleks antara sedih dan ikhlas harus dilepaskan," merupakan salah satu quote di sana.

Di cerpen berjudul Happy Days, aku sempat pusing dengan ceritanya. Bagaimana bisa sepasang sahabat karib malah harus dihadapkan pada... Ah, sudahlah. Aku sampai harus tercengang dengan endingnya. Mau sedikit bocoran tentang cerita ini? Coba resapi, "Aku ingin menghapus dia dari ingatan. Aku ingin dibuat lupa."

Setelah itu, ada The Coffee and Cream Book Club. Cerpen berisi kisah seorang penjaga perpustakaan di dekat Blue Romance. Ia juga ketua klub buku, dimana semua anggotanya harus menyukai kopi dengan campuran krimer. Alasannya, ia tidak mau rasa pahit kopi terlalu terasa, ia ingin meneguk manis dari krimer dan gula. Seperti kenyataan hidup yang sangat ia hindari. Hingga Jeff muncul dan mulai membuka pikirannya lewat, "Orang yang bahagia selalu menutupi kesedihan mereka dengan wajah tersenyum. Tapi mereka tidak tahu bahwa dengan melakukan itu, mereka hanya menjatuhkan diri mereka ke dalam jurang rasa sakit."

Terakhir, ada A Tale About One Day. Ini adalah salah satu cerpen favoritku dalam Blue Romance. Kenapa? Karena tokohnya adalah keturunan Prancis. Dan sepertinya ia ganteng, persis tokoh anak perempuan yang juga sangat cantik. Masalah perceraian dibahas di sini, dalam pencarian Ayah yang sudah menghilang. Salah satu quote-nya adalah, "Jawaban apapun yang ia berikan, itu tidak akan pernah masuk logika orang-orang mengenai pilihan yang ia buat."

See? Setiap cerpen selalu punya quote keren dan pelajaran hidup untuk kita semua. Aku hanya menyebutkan satu quote dari setiap cerita. Padahal sebenarnya, hampir setiap kalimat di Blue Romance memiliki arti mendalam bagi pembacanya.

Sayangnya, ending pada beberapa kisah di novel ini dibiarkan 'menggantung'. Aku sebagai pembaca agak geregetan, ingin mengetahui akhir dari cerita mereka. Happy ending-kah? Atau malah sad? Entahlah. Mungkin Kak Sheva meminta para pembacanya berimajinasi sendiri.

Jadi? Tertarik mencoba berbagai macam kopi di Blue Romance? Aku yakin, siapapun yang berada di sana, pasti punya kisah dari kopinya masing-masing. Bahagia ataupun sedih, itu tergantung cara kita menghadapinya.

Tunggu apa lagi? Yuk cari kisahmu sendiri dengan membaca Blue Romance karya Kak Sheva ini ;)

Oh, iya. Aku suka sama pembatas bukunya. Sendok yang imut~

Penampakan pas bukunya nyampe tadi siang

2 komentar: