Kamis, 27 Desember 2012

Mother's Day

Makassar, 27 Desember 2012
12:00 am

Betapa bahagia diriku
Menjadi buah hatimu
Betapa bahagia diriku
Berada di dekapanmu

Ibu,
Andai kau tahu
Betapa besar cintaku padamu
Betapa besar sayangku untukmu

Ingin ku ungkapkan
Rasa terima kasih ini padamu
Walau hanya lewat secarik kertas
Dan torehan tinta hitam

Ibu,
Terima kasihku padamu
Bahagiaku karenamu
Cinta kasihku untukmu


Ps: Puisi ini saya buat saat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar dulu, khusus untuk Mama :')


Mama, terima kasih atas segala macam pengorbananmu selama sembilan belas tahun ini. Terima kasih karena telah membuatku menjadi anak tunggal yang mandiri dan tegar dalam menghadapi cobaan hidup. Aku yang awalnya tidak menyukai sifat tegasmu dalam mendidikku, kini balik menjadi sangat mencintaimu sejak Papa meninggalkan kita. Kau segalanya bagiku, bahkan melebihi nyawaku sendiri. Jika aku sempat menyakitimu, mungkin aku sedang khilaf. Dan terima kasih juga untuk selalu menegurku, dalam cara apapun.
Mama, bisakah kita saling terbuka saja? Aku ingin selalu mendengar keluh kesahmu, bukan malah tinggal diam dan tak tahu apa-apa. Karena aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini.


Ps: Kalau yang di atas ini #100KataUntukIbu, lomba yang beberapa hari lalu dibuat Gagasmedia *walaupun tidak menang* :')

***

Sebenarnya, ini sudah lewat lima hari dari peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember kemarin. Hanya saja, saya baru punya kesempatan untuk menulisnya. Yah, menulis tentang Ibu.

Membahas Ibu, tidak akan ada habisnya. Media apapun, sebanyak apapun karakter huruf dan spasi yang ia sediakan, takkan cukup untuk menulis apa saja tentang Ibu. Yah, wanita yang rela mempertaruhkan nyawa habis-habisan demi kelahiran kita ke dunia ini. Walaupun kadang balasan kita tidak setimpal dengan apa yang telah diberikannya dari tahun ke tahun. Sejak lahir, bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, tua, atau bahkan saat kita pergi mendahuluinya.

Saya termasuk sosok yang tidak bisa secara gamblang menunjukkan perhatian dan kasih sayang pada Ibu, atau wanita yang ku sebut Mama pada kenyataannya. Saya tidak pernah mengatakan, "Saya sayang Mama" atau "Saya cinta Mama". Tidak pernah. Hal yang bisa saya lakukan hanya mencium punggung tangannya setiap hendak bepergian, atau dengan setia merawatnya setiap beliau sakit, serta menulis apa saja untuknya. Bukannya hari Ibu itu tidak hanya pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya?

Terima kasih pada Allah karena telah menganugerahi saya dengan kemampuan menulis. Karena hanya dengan itulah saya bisa menggambarkan bentuk kasih sayang pada Mama. Walau hanya lewat tulisan, saya sudah senang. Setidaknya saya bisa menunjukkannya, daripada orang lain yang tidak bisa apa-apa untuk membahagiakan orangtua, terutama Mama.

Hai, Mama. Kalau ada kesempatan, baca blog ini boleh kok. I love you, more than you know and more than all of the words in this world ♥

Masih balita


Lebaran 2011

1 komentar: